Ketika ditanya tentang alasan “memecat” Jose Mourinho, Perez menjawab: "Pertanyaan itu tidak ada kaitannya dengan realita yang terjadi. Ini merupakan kesepakatan bersama, tidak ada yang dipecat". Terkait pembicaraan dengan bos asal Portugal itu, Perez mengatakan: "Jika Anda di sini, tak akan indah jika Anda pergi, tapi setelah tiga tahun kami sepakat jika saat ini momen yang pas untuk mengakhirinya dan kami mengucapkan terima kasih atas kerja kerasnya. Kami terlibat pembicaraan yang terbuka dan sejumlah isu yang mungkin dapat diselesaikan. Ia merupakan pelatih terlama di divisi satu. Secara personal, Mourinho berpikir saat ini adalah waktu yang tepat untuk meninggalkan klub".
Soal tinggi dan rendahnya pencapaian Real di bawah Mourinho, Florentino Perez menjawab: "Saat Mourinho di sini, kami telah berhasil melakukan lompatan penting, baik secara kompetitif maupun sportif. Kami kembali menjadi klub yang dihargai. Sebelumnya, kami selalu tersisih di babak 16 besar Liga Champions dan bahkan tak diunggulkan. Keseimbangannya positif. Setahun lalu kami gembira dengan raihan skuad yang mencetak rekor di La Liga. Tahun ini, pencapaian semifinal Liga champions, final Copa, dan posisi kedua di La Liga, mungkin cukup, tapi kurang cukup bagi klub seperti Madrid. Kultur kami adalah meraih gelar. Meski keseimbangannya positif, kami pikir musim ini kurang bagus, sebab klub dan Mourinho telah memasang target tinggi".
Florentino memberikan penegasan soal perginya Mourinho dan kompensasi. :"Tidak ada kompensasi. Mourinho mengatakannya di konferensi pers dan saya mengulanginya. Saya sendiri menginginkannya tetap berada di sini, sebab saya percaya dengan stabilitas, akan tetapi tekanan begitu meninggi sehingga membuatnya tak lagi mampu mengembannya". Disinggung tentang keputusan perceraian tersebut akankah berdampak baik pada klub, sang presiden mengatakan: "Setiap pelatih punya kepribadiannya masing-masing. Ia membuat kesalahan dan telah meminta maaf. Akan tetapi, tingginya tekanan yang dihadapinya di atas kewajaran. Saya pun merasakannya saat saya kembali pada 2000 dimana ketika itu begitu banyak orang yang ingin menyampaikan pengaruhnya. Mourinho mengatakan, jika di Inggris tekanan itu hanya berlangsung dua jam sebelum dan sesudah pertandingan, sementara di sini ia harus menghadapinya dalam seminggu, 24 jam sehari. Seseorang tentunya tidak akan terbiasa dengan tekanan tersebut, dan hanya pengalaman yang mampu mengatasinya. Di lain sisi, itulah yang membuat klub ini besar, sebab Anda tidak akan bisa beristirahat barang sehari pun!"
Terkait relasi antara Mourinho dan para pemainnya, Perez menegaskan: "Kami selalu menghormati keputusan yang diambil seorang manajer, Hal-hal seperti itu sering kali terjadi dan akan terus terjadi di Real Madrid. Yang paling penting adalah kami selalu bersatu". Ketika ditanya apakah sebagai presiden ia memproteksi manajer atau pemain, Perez menjawab: "Saya selalu menghindari isu-isu yang terkait dengan para pemain dan saya tak pernah mengganggu manajer atau pemain".
Soal apakah kegagalan Mourinho juga merupakan kegagalan Florentino Perez, presiden mengatakan: "Itu tidak fair. Memang, pencapaian saat ini kurang bagus, akan tetapi yang penting adalah klub telah kembali berada di tempat seharusnya berada. Klub lebih bersatu ketimbang musim-musim sebelumnya".
Ketika disinggung tentang sosok manajer baru, presiden menimpali: "Kami tidak punya perjanjian prakontrak dengan siapapun. Kami akan mencarinya dalam beberapa hari ke depan". Kemungkinan datangnya Ancelotti, Perez mengatakan: "Kami sangat menghormati PSG. Beberapa hari yang lalu, manajer umum kami berbicara dengan Presiden PSG untuk membicarakan kemungkinan rekrutmen Ancelotti, sebab pada saat itu kami kira kontraknya akan usai. Namun, sejak saat itu, hal itu bukan isu yang akan kami selesaikan esok hari, kami akan memikirkannya di kemudian. Masih ada opsi yang lain".
.jpg)
.jpg)
.jpg)
.jpg)
